Senin, 25 Juli 2016

Tari Reog Jawa Timur dan Pementasannya


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Tari Reog - Jawa Timur)
_________________________________________________________









__________________

Kata Pengantar
__________________

"Ada lima versi cerita populer yang berkembang di
masyarakat tentang asal usul Reog dan Warok, namun
salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita
tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan
pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang
berkuasa pada abad ke-15".

Demikian wikipedia mengambarkan versi sejarah tari Reog
ini para kawan sekalian.

Berikut info lengkapnya.

...dan...

Selamat menyimak...!


_________________________________

Sekilas info tentang Reog
_________________________________










* Pengertian

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari
Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai
kota asal Reog yang sebenarnya.

Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak,
dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan.

Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang
masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik
dan ilmu kebatinan yang kuat.


* Sejarah









Pertunjukan reog di Ponorogo tahun 1920. Selain reog,
terdapat pula penari kuda kepang dan bujangganong.
Ada lima versi cerita populer yang berkembang di
masyarakat tentang asal usul Reog dan Warok, namun
salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita
tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan
pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang
berkuasa pada abad ke-15.

Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri
raja Majapahit yang berasal dari Tiongkok, selain itu
juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup,
ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan
berakhir.

Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan
di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda,
ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan
bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari
kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa
pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan
maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui
pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada
Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi
cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat
lokal menggunakan kepopuleran Reog.

* Pertunjukan









Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala
singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan,
yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan diatasnya
ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas
raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya
yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan,
yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi
kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan
Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan
warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi
simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat
topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya
dengan menggunakan giginya .

Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Bhre
Kertabhumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya,
pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan
dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun
murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara
diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih
diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi
pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan
ceritanya memiliki alur baru di mana ditambahkan
karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu
Kelono Sewandono, Dewi Songgolangit, dan Sri Genthayu.

Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita
tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri,
Dewi Ragil Kuning, namun di tengah perjalanan ia dicegat
oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong
terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan
Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujang Anom, dikawal
oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya),
dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh
tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri
dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara
keduanya, para penari dalam keadaan "kerasukan" saat
mementaskan tariannya.

Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang
menjadi warisan leluhur mereka sebagai warisan budaya yang
sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta
kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang
ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun
menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang
awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang
jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan
hukum adat yang masih berlaku.

___________

Penutup
___________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!










_______________________________________________________________
Cat :
TRADITIONAL DANCE ''REOG & KUDA KEPANG- - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=iJn-zzlf228

Tidak ada komentar:

Posting Komentar