Kamis, 05 Mei 2016

Tari Tanggai / Tepak dan Larangan Penampilannya

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Tari Tanggai / Tepak dalam hubungannya
dengan Larangan Penampilannya pada masa lampau)
_______________________________________________________________










___________________

Kata Pengantar
___________________

Para kawan sekalian, lewat wikipedia dikatakan :

Pada zaman dahulu, tari tanggai dipersembahkan terhadap dewa
siwa dengan membawa sesajian yang berisi buah dan beraneka
ragam bunga, karena tari tanggai pada masa ini tari tanggai
merupakan tari yang di sakralkan atau di sucikan karena
fungsinya sebagai pengantar persembahan terhadap dewa-dewa
dalam kepercayaan Buddha dan tidak boleh ditarikan sembarangan.

Selanjutnya dikatakan :

Pada tahun 1965 terjadi pemberontakan PKI dan pencipta syair
tersebut, yakni Nung Cik AR disinyalir merupakan anggota PKI
sehingga ia ditangkap dan Tari Gending Sriwijaya pada saat itu
tidak boleh ditampilkan.

Berikut info lengkapnya.

Selamat menyimak...!
___________________________________________________

Sekilas info tentang Tari Tanggai Palembang
___________________________________________________











* Pengertian

Tari tanggai adalah sebuah tarian yang disajikan untuk menyambut
tamu yang telah memenuhi undangan. Tari tanggai biasanya
dipertontonkan dalam acara pernikahan adat daerah Palembang.

Tari tanggai menggambarkan keramahan, dan rasa hormat masyarakat
Palembang atas kehadiran sang tamu dan dalam tari ini tersirat
sebuah makna ucapan selamat datang dari orang yang mempunyai
acara kepada para tamu.

Tari tanggai memiliki persamaan dengan tari Gending Sriwijaya.
Perbedaannya adalah Tari tanggai dibawakan oleh 5 orang
sedangkan tari Gending Sriwijaya dibawakan oleh 9 orang dan
perlengkapan penari Gending Sriwijaya lebih lengkap dibandingkan
dengan Tari tanggai.

Penari tari Tanggai menggunakan pakaian khas daerah seperti
kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang
urat atau ramai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang
berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga dan kerana tanggai
yang dipakai penari, maka tari ini dinamakan tari tanggai.

Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan
busana khas daerah sehingga penari kelihatan lebih anggun.
Kelenturan gerak dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa
tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan kepada tamu.

Perpaduan gerak gemulai penari dengan harmoni lagu pengiring
yang berjudul “enam bersaudara” melambangkan keharmonisan hidup
masyarakat Palembang.

Pada zaman sekarang, tari tanggai selain dipertontonkan dalam
acara pernikahan masyarakat Palembang,tari ini juga dipertontonkan
dalam acara-acara resmi organisasi dan pergelaran seni di sekolah-
sekolah.

Sanggar-sanggar seni di kota Palembang banyak yang menyediakan
jasa pergelaran tarian tanggai ini, lengkap dengan kemewahan
pakaian adat Sumatra Selatan.



* Musik








Musik pengiring di dalam tari tanggai merupakan sebuah musik yang
menggabungkan sebuah instrumental yang digarap oleh komponis dan
sekaligus di iringi oleh beberapa gendang dan satu buah gong yang
berperan sebagai ritem/ritme.

Iringan instrumental di dalam tari tanggai sendiri, menggambarkan
nuansa melayu dan tidak meninggalkan warna atau rasa dari musik
daerah Palembang. Adapun alat musik yang dipergunakan untuk
mengiringi tari tanggai adalah :

Accordion
Biola
Gendang
Gong.

Judul dari lagu pengiring tari tanggai adalah “Enam Bersaudara”,
sedangkan untuk penciptanya tidak diketahui dengan jelas siapa
penciptanya.

Pada masa ini, di dalam penyajian musik tari tanggai, seseorang
yang akan mengadakan acara melihat situasi dan kondisi tempat
dari pemilik acara, sehingga nantinya lagu “Enam Bersaudara"
bisa diiringi oleh organ tunggal, band, atau juga dapat
menggunakan alat musik tradisional khas daerah.


* Gerakan









Tari Tanggai mempunyai wujud atau bentuk yang tersusun dari
rangkaian-rangkaian gerak atau motif gerak yang telah di
kembangkan dan di variasikan menjadi satu kesatuan yang utuh.
Sehingga membentuk sebuah struktur tari.

Adapun sturktur gerakan tari adalah sebagai berikut :

Gerakan tari awal
Gerak masuk posisi sembah
Gerak Borobudur hormat
Gerak Sembah berdiri
Jalan keset
Kecubung berdiri bawa kanan
Kecubung bawah kiri
Kecubung berdiri atas kanan
Kecubung atas kiri
Ukur benang.[6]
Gerak tari pokok
Tutur sabda
Sembah duduk
Tabur bunga duduk kanan dan kiri
Memohon duduk kanan
Kecubung duduk kanan dan kiri
Stupa kanan dan kiri
Tutur sabda
Borobudur
Ulur benang.[6]
Gerakan tari akhir
Tolak bala berdiri kanan dan kiri
Nyumping berdiri kanan dan kiri
Mendengar berdiri kanan dan kiri
Tumpang tali/ulur benang berdiri kanan dankiri
Sembah berdiri
Borobudur berdiri
Borobudur hormat.


* Tujuan  dan Hiburan








Tari tanggai selalu di tampilkan setiap acara adat, baik
secara resmi maupun tidak resmi. Dalam hal ini bagi para
penari, tari tanggai mempunyai kenikmatan tersendiri bagi
mereka sendiri dan secara tidak langsung dapat menghibur
diri para tamu yang datang.


* Simbol kehormatan

Salah satu penari harus ada yang menjadi primadona dan akan
membawa tepak yang berisikan sekapur sirih yang merupakan sombol
kehormatan.

Sedangkan tamu kehormatan di berikan sekapur sirih sebagai simbol
bahwa masyarakat Palembang siap menerima tamu tersebut.[6] Penari
tersebut membawa kapur sirih jadi dan sirih tak jadi.

Sirih jadi adalah sirih yang sudah di ramu, sedangkan Sirih
tak jadi adalah yang akan di ramu oleh tamu itu sendiri.


* Pendidikan

Tari Tanggai selain memiliki unsur hiburan, Tari tanggai juga
memiliki unsur pendidikannya (pengetahuan), khususnya dalam
bidang seni tari.

* Sejarah

Pada zaman dahulu, tari tanggai dipersembahkan terhadap dewa
siwa dengan membawa sesajian yang berisi buah dan beraneka
ragam bunga, karena tari tanggai pada masa ini tari tanggai
merupakan tari yang di sakralkan atau di sucikan karena
fungsinya sebagai pengantar persembahan terhadap dewa-dewa
dalam kepercayaan Buddha dan tidak boleh ditarikan sembarangan.

Tari Tanggai yang ada di Palembang memiliki banyak kesamaan
dengan tarian yang ada di China. Ini disebabkan karena pada
zaman dahulu di Sumatra Selatan ada sebuah kerajaan yang dibangunan
oleh generasi Raja Syailendra yang memeluk agama Buddha.

Secara tidak langsung, tarian Tanggai ini pun diajarkan karena
tari ini berfungsi sebagai tari pemujaan dan persembahan dalam
kepercayaan agama Buddha.

Pada zaman penjajahan Belanda, Pemerintah Belanda tidak
memperbolehkan perempuan untuk menari, sehingga hanya laki-laki
yang boleh menari dan pada kemudian hari mereka tertarik dengan
tanggai, maka pada tahun 1920 mereka menggunakan tanggai dan
sekapur sirih (sirih, pinang, kapur, gambir dan tembakau yang di
jadikan satu, yang disusun dalam sebuah tepak sirih) yang berfungsi
sebagai tari sambut yang dinamakan Tari Tepak atau Tari tanggai.

Pada zaman penjajahan Jepang, tari ini tidak boleh ditampilkan,
maka penjajah Jepang memita Sukainah Rozak selaku Putri
karesidenan Palembang untuk menciptakan garakan Tari Gending
Sriwijaya.

Sedangan syair lagu dari Tari Gending Sriwijaya diciptakan oleh
Nung Cik AR, dan musik Tari Gending Sriwijaya di ciptakan oleh
Dahlan Mahibat.

Pada tahun 1965 terjadi pemberontakan PKI dan pencipta syair
tersebut, yakni Nung Cik AR disinyalir merupakan anggota PKI
sehingga ia ditangkap dan Tari Gending Sriwijaya pada saat itu
tidak boleh ditampilkan.

Namun, dikarenakan banyaknya Tamu Kehormatan Negara dan Pejabat
Negara yang datang ke Palembang dan tidak adanya tarian yang
biasa digunakan untuk menyambut tamu-tamu yang datang, maka
ibu Elly Rudi dan ibu Anna Kumari mengangkat kembali dan menyusun
gerakan-gerakan tarian yang sebelumnya digunakan sebagai
penghormatan terhadap tamu yang datang ke Palembang,
yakni Tari Tanggai.

_____________

Penutup
_____________


Demikian infonya para kawan sekalian...!

Link lainnya yang berhubungan dengan tari Indonesia ada di :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/02/tanya-jawab-tortor-batak-dalam-musik.html

Sedangkan Tari Luar negeri ada di :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/breakdancer-pemahaman-umum-sejarah.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/aerobic-dan-tukang-intip.html
http://tariindonesiadunia.blogspot.co.id/2016/04/tari-sufi-sema-dan-putarannya.html

Selamat malam...!









______________________________________________________________________
Cat :
Wikipedia
Tari Tanggai Palembang, Bedi Rudat - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=KzjlzHx2aGc



Tidak ada komentar:

Posting Komentar