Jumat, 06 Mei 2016

Tari Perang Nias dan Konflik Perang


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Tari Perang Nias Sumatra Utara dalam
hubungannya dengan Komplik Perang)
____________________________________________________________________













_________________

Kata Pengantar
_________________

"Jadi secara tidak langsung tradisi Lompat Batu dan Tari Perang ini
terlahir dari konflik perang". Demikian salah satu status FB mengatakan
tentang asal usul adanya Tari Perang Nias ini. Dan tai ini sangat
berhubungan dengan tradisi Lompat batu Nias.

Para kawan sekalian...!

Berikut info lengkapnya.

...dan...

Selamat menyimak...!

________________________________________________________

Sekilas infotentang Tari Perang Nias Sumatra Utara
________________________________________________________












* Pengertian

Tari Perang merupakan bagian dari tradisi khas Nias yang berhubungan
erat dengan Lompat Batu Nias, karena lahirnya berbarengan dengan tradisi
Hombo Batu.

* Sejarah









Dahulu kala Suku Nias sering berperang antar suku. Biasanya pemicu
perang adalah perebutan lahan atau bahkan perebutan kekuasaan. Seperti
halnya sistem kepemimpinan kampung yang dipimpin seorang kepala desa
atau kepala suku.

Dahulu setiap kampung di Nias juga dipimpin oleh seorang kepala suku
yang disebut Si'ulu yang berarti bangsawan.

Demi mempertahankan kekuasaan dan ketentraman warga kampungnya dari
serangan suku lain, setiap Si’ulu berinisiatif mengumpulkan pemuda
desa untuk dilatih berperang.









Jenis latihan yang diberikan oleh Si’ulu adalah melatih kekuatan fisik,
seperti kemampuan Lompat Batu (Hombo Batu) para pemuda dan melatih
kelincahan pemuda dengan peragaan alat perang.

Jika mereka dapat melompati batu setinggi 2 meter yang dibentuk dari
tumpukan batu tersebut serta mampu menggunakan peralatan perang dengan
sempurna, maka mereka dinggap mampu menjadi prajurit perang.

Jadi secara tidak langsung tradisi Lompat Batu dan Tari Perang ini
terlahir dari konflik perang.









Untuk merayakan kelulusan pemuda dari ujian tersebut, Si’ulu mengadakan
pesta dengan memotong ternak dan kemudian mengumumkan pada warga
kampung mengenai pasukan Perang yang sudah terbentuk.

Si’ulu membentuk prajurit tidak hanya untuk keperluan pertahanan
kampung, tetapi juga untuk kegiatan lainya yang berhubungan dengan
kegiatan adat.

* Perkembangan Tari Perang Nias 









Seiring dengan perkembangan zaman dan kesadaran individu, prajurit
atau pasukan perang sudah tidak difungsikan lagi. Melainkan hal ini
dijadikan sebagai simbolis dan atraksi budaya Nias.

Dalam menarikan tarian perang ini, penari mengenakan pakaian warna warni
terdiri dari warna hitam, kuning dan merah, dilengkapi dengan mahkota
di kepala.

Layaknya kesatria dalam peperangan. Penari juga membawa Tameng (baluse),
Pedang (gari) dan Tombak (toho) sebagai alat pertahanan dari serangan
musuh.

Tameng yang digunakan terbuat dari kayu bebentuk seperti daun pisang
berada di tangan kiri berfungsi untuk menangkis serangan musuh.

Sedangkan Pedang atau Tombak berada di tangan kanan berfungsi untuk
melawan serangan musuh. Kedua senjata ini merupakan senjata utama
yang digunakan kesatria Nias untuk berperang.

* Pimpinan Tari










Prosesi pertunjukan tarian ini dipimpin seorang Komando layakya strategis
dalam perang yang dipimpin oleh seorang panglima. Kemudian akan memberi
aba-aba kepada penari untuk membentuk formasi berjajar panjang yang
terdiri dari empat jajar.

Posisi komando berada di depan menghadap kearah penari. Tarian
kemudian dimulai dengan gerakan kaki maju mudur sambil dihentakkan
ke tanah dan meneriakkan kata-kata pembangkit semangat. Makna gerakan
ini adalah kesiapan pasukan untuk maju ke medan perang dengan penuh
semangat kepahlawanan.

Kemudian diikuti dengan formasi melingkar yang bertujuan untuk
mengepung musuh, setelah musuh terkepung para kesatria akan dengan
mudah untuk melumpuhkan mereka.

* Gerakan tari









Gerakan Tari Perang atau yang sering disebut Tari Baluse sangat dinamis,
hentakkan kaki yang diiringi oleh musik dan gerakan mengayunkan tombak
dan pedang menggambarkan semangat para prajurit dalam mempertahankan
kampung mereka dari serangan musuh. Tidak hanya itu saja, suara yang
dipandu oleh para penari juga merupakan ekspresi ketangkasan dan
kepahlawanan para kesatria.


___________

Penutup
___________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

Link lainnya yang berhubungan dengan tari Indonesia ada di :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/02/tanya-jawab-tortor-batak-dalam-musik.html

Sedangkan Tari Luar negeri ada di :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/breakdancer-pemahaman-umum-sejarah.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/aerobic-dan-tukang-intip.html
http://tariindonesiadunia.blogspot.co.id/2016/04/tari-sufi-sema-dan-putarannya.html

Selamat malam...!









____________________________________________________________________
Cat :
100 Orang Peserta Tari Perang (Baluse) Nias - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=8Gb0gzSnUZU
fanayama (Medan) Tari Perang - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=S_lsBeosSiQ
tari perang - YouTube


Tidak ada komentar:

Posting Komentar