Sabtu, 30 April 2016

Tari Sufi / Sema dan Putarannya


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Tari Sufi / sema Turki Sekitarnya)
_____________________________________________________________












__________________

Kata Pengantar
__________________

"Berputar selama 3 hari" itu yang dilakukan oleh Maulana
Jalaluddin Rumi ketika gurunya yang Syamsuddin Tabriz, meninggal
dunia, Rumi mengekspresikan kesedihan itu dengan tarian sema
tersebut.

Mengapa berputar...?
Apa tujuannya...?

Adalah hal yang mau dijawab lewat postingan ini disamping
menjawab hal lainnya.

Selamat menyimak...! 

_______________________________________________________________

Sekilas info tentang Tarian Sufi / Sema
_______________________________________________________________















* Pengertian

Sema ( Whirling Dervishes ) merupakan Tarian Sufi yang sangat
religius dari Timur Tengah. Tarian ini merupakan inspirasi dari
Filsuf dan Penyair Turki yang bernama Maulana Jalaluddin Rumi,
dimana tarian ini bermakna bahwa dasar dari kehidupan di dunia
dan di bumi ini adalah berputar.

Para penari terus  berputar mengikuti alunan musik, dimana
semakin lama, putaran itu kian cepat dan panjang.

Kostum tari dengan rok lebar yang mereka kenakan berkibar indah.
Meliuk seiring dengan derasnya putaran para darwis ( penari )
itu.

Seolah mengalami ekstase, mereka tampak menikmati putaran demi
putaran yang semakin kencang. Ketika guru spiritual Maulana
Jalaluddin Rumi yang bernama Syamsuddin Tabriz, meninggal dunia,
Rumi mengekspresikan kesedihan itu dengan tarian sema tersebut.

Ketika gurunya meninggal, Rumi sadar bahwa manusia itu fana.
Dari tarian itu, Rumi menemukan tujuan hidup yang hakiki, yaitu
mencari Tuhan.

Sejak itulah dia mulai berputar, bahkan bisa selama tiga hari
tiga malam.  Saat berputar, Rumi menanggalkan semua emosinya
serta  semua rasa duniawi.

Hanya satu yang dirasakannya, yaitu kerinduan dan kecintaan
yang sangat besar pada Sang Pencipta. Tarian ini memerlukan
fisik yang kuat, karena bisa berputar-putar sampai ber jam-jam.


Kalau kita berputar-putar seperti itu beberapa menit saja,
mungkin kepala sudah pusing, bahkan bisa menimbulkan mual-mual
dan mau muntah. Salut kepada mereka yang bisa melakukan tari
tersebut.

* Sejarah Tarian Sufi









Tarian sufi, yang dikenal juga sebagai “the whirling darvishes”
merupakan salah satu jalan di antara banyak jalan untuk menumbuhkan
rasa kasih. Tarian ini dipopulerkan oleh kelompok Mevlevi Order
yang dipimpin oleh Sang Maestro, Jalaluddin Rumi (1207-1273)
ratusan tahun yang lalu.

Sebagai sebuah pesta, SUFI MEHFIL adalah perayaan ketika seorang
“pencari” bertemu “Kekasih-Kasih itu sendiri” yang ternyata berada
di dalam diri. Yang menarik, inilah untuk pertama kalinya, Anand
Ashram menggelar tarian sufi ini untuk khalayak umum.

Biasanya, tarian ini hanya dilakukan dalam lingkungan terbatas,
sebagai latihan spiritual untuk hidup secara meditatif.

Menurut seorang pelaku meditasi dari Anand Ashram, meditasi
memang bukan sekedar duduk diam selama berjam-jam. “Meditasi
adalah sikap hidup, yang harus mewarnai setiap pikiran,
perkataan dan tindakan kita. Hidup penuh kasih adalah hidup
yang meditatif.” Ketika seseorang merasakan cinta yang meluap-
luap, tak bisa lain, ia akan merayakan cintanya itu. Ia akan
berpesta. Dan sungguh, itu bukan sebuah pesta biasa. Itulah
pesta para sufi. Itulah meditasi!

* Pencetus Tarian Sufi








Jalalluddin El Rumi Pria yang meninggalkan warisan pemikiran
spiritual yang banyak menginspirasi umat Islam. Tari Sufi (Sema)
adalah salah satu inspirasi yang ditinggalkan Rumi yang merupakan
paduan warna dari tradisi, sejarah, kepercayaan, dan budaya Turki.

Pada Dasarnya bahwa kondisi dasar semua yang ada di dunia ini
adalah berputar. Tidak ada satu benda dan makhluk yang tidak
berputar. “Keadaan ini dikarenakan perputaran elektron, proton,
dan neutron dalam atom yang merupakan partikel terkecil penyusun
semua benda.

Dalam pemikiran Rumi, perputaran partikel tersebut sama halnya
dengan perputaran jalan hidup manusia dan perputaran bumi.
“Manusia mengalami perputaran, dari tidak ada, ada, kemudian
kembali ke tiada










Manusia yang memiliki akal dan kecerdasan membuatnya berbeda dan
lebih utama dari ciptaan Allah yang lain. Tarian Sema yang
didominasi gerakan berputar-putar.

Prosesi Sema menggambarkan perjalanan spiritual manusia dengan
menggunakan akal dan cinta dalam menggapai ‘kesempurnaan’,
Itu sebabnya, gerak berputar menjadi ciri Tari Sufi yang
dikembangkan Rumi.


____________

Penutup
____________










Demikian infonya para kawan sekalian...!

Link lainnya yang berhubungan dengan tari Indonesia ada di :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/02/tanya-jawab-tortor-batak-dalam-musik.html

Sedangkan Tari Luar negeri ada di :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/breakdancer-pemahaman-umum-sejarah.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/aerobic-dan-tukang-intip.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/pole-dance-tari-tiang-dan-seluk-beluknya.html

Selamat malam...!






_______________________________________________________________
Cat :
Istanbul - Derviches Tourneurs
https://www.youtube.com/watch?v=3gG8YAUqVIs
tarian sufi
https://www.youtube.com/watch?v=cNJrL_CaQ0A
Traditional Sufi Ceremonies Ensemble - Sufi Devran
https://www.youtube.com/watch?v=CtPu-EAJf6s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar