Kamis, 28 April 2016

Tari Rentak Kudo Jambi dan Entakan-nya


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Tari Rentak Kudo
__________________________________________________________________











_________________

Kata Pengantar
_________________

"Tarian ini dikenal sebagai "Rentak Kudo" karena gerakannya yang
menghentak-hentak seperti kuda". Demikian wikipedia menjelaskan
mengapa tari ini disebut "Tari Rentak Kudo".

Berikut info lengkapnya

...dan...

Selamat menyimak...!


________________________________________________

Sekilas info tentang tari Rentak Kudo
________________________________________________












* Pengertian

Tari Rentak Kudo adalah tarian kesenian khas budaya asli masyarakat
Kerinci yang berasal dari daerah Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci,
Jambi yang banyak diminati kalangan masayakat di Kabupaten Kerinci.


* Latar belakang









Tarian ini dikenal sebagai "Rentak Kudo" karena gerakannya yang
menghentak-hentak seperti kuda. Tarian ini ditarikan di dalam
perayaan yang dianggap sangat Latar belakang

Tingginya penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya Kerinci
ini pada zaman dahulu sangat kuat sehingga dipercaya bahwa dalam
setiap pementasan seni budaya ini getaran dan hentakan tari Rantak
Kudo bisa terasa hingga jarak yang sangat jauh dari lokasi pementasan.

Tarian ini dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian di
daerah Kerinci yang secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan
berhari-hari tanpa henti.

Kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang, masyarakat Kerinci
juga akan mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada Yang Maha
Kuasa (menurut kepercayaan mereka masing-masing).

Tujuan dari pementasan tari ini umumnya adalah untuk melestarikan
pertanian dan kemakmuran masyarakat, untuk menunjukkan rasa syukur
masyarakat Kerinci baik dalam musim subur maupun dalam musim kemarau
untuk memohon berkah hujan.sakral oleh masyarakat Kerinci.


* Asal-usul








Walaupun telah ada banyak tulisan yang menuliskan tentang asal usul
Tari Rantak Kudo, belum ditemukan sumber yang benar-benar menjelaskan
asal usul seni budaya ini di Kerinci.

Hal ini diperkirakan karena sejarah Tari Rantak Kudo ini diperkirakan
telah ada sejak lama sekali di daerah Kabupaten Kerinci. Menurut
seniman-seniman senior (tua), kesenian ini telah dipelajari dan di
laksanakan jauh sebelum mereka lahir namun asal-usulnya menjadi
kabur seiring perjalanan waktu dan kurangnya perhatian dari
sejarawan setempat.

Keberadaan seni tari Kerinci ini terus di jaga secara turun-temurun
oleh seniman budaya Kerinci lokal dari generasi ke generasi, walaupun
kerberadaannya sangat sedikit pada saat ini dan mulai pudar.

Seni budaya ini sangat identik sekali dengan bahasa dan gaya bahasa
masyarakat kerinci daerah Tanjung dalam menembangkanya nyayian
(pengasuh) untuk mengiri kesenian dan tarian. Daerah Tanjung berada
di hilir menyusuri sepanjang pinggiran sungai yang mengalir menuju
Danau Kerinci. Hal ini terlihat dari lirik dan pantun serta bahasa
Kerinci Hilir yang digunakan dalam mendendangkan lagu yang mengiringi
gerakan tarian (pengasuh).

* Tata tari dan adat ritual








Tari Rantak Kudo dimainkan dengan diiringi alat musik gendang dan di
iringi oleh nyayian yang berisi pantun-pantun, hal ini berbeda dengan
Tari Rantak dari Minangkabau yang hanya diiringi instrumen musik.

Para penari terdiri dari pria dan wanita yang menari dengan gerakan
yang khas, yaitu kombinasi dari gerakan silat "langkah tigo" ("Langkah
Tiga") dan tari. Biasanya tarian ini juga dipentaskan dengan pembakaran
kemenyan tradisional upacara ritual yang membuat penari semakin khidmat
dalam geraknya, bahkan kadang-kadang ada di antara penari yang
mengalami kesurupan.

Di Indonesia saat ini, tarian ini biasanya dipentaskan dalam acara-acara
adat dan acara resepsi pernikahan adat Kerinci. Salah satu lirik lagu
di dalam pantun yang bersahut-sahutan adalah : "Tigeo dili, empoak
tanoh rawoa. Tigeo mudik, empoak tanoh rawoa"







([[Bahasa Indonesia: "Tiga di Hilir, Empat dengan Tanah Rawang. Tiga
di Mudik, Empat dengan Tanah Rawang"). Lirik tersebut menceritakan
sebuah kisah pada zaman nenek moyang suku Kerinci dahulu kala, di kala
pemerintahan para Depati (Adipati).

Tanah Hamparan Rawang merupakan pusat pemerintahan, pusat kota dan
kebudayaan di kala itu, yaitu dalam lingkup Depati 8 helai kain yang
berpusat di Hiang (Depati Atur Bumi) dimana Tanah Hamparan Rawang
merupakan tempat duduk bersama (pertemuan penting dalam adat Kerinci).

____________

Penutup
____________


Demikian infonya para kawan sekalian...!

Link lainnya yang berhubungan dengan tari Indonesia ada di :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/02/tanya-jawab-tortor-batak-dalam-musik.html

Sedangkan Tari Luar negeri ada di :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/breakdancer-pemahaman-umum-sejarah.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/aerobic-dan-tukang-intip.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/pole-dance-tari-tiang-dan-seluk-beluknya.html

Selamat malam...!














________________________________________________________________
Cat :
Rentak kudo Kerinci di Genus IMKB - IPB, Bogor - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=2i53C35P59k
Tari Rentak Kudo (dari Desa Tanjung Rawang) Sungai Penuh Kerinci Jambi - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=u7LjXJJlmA8

1 komentar: